Powered By Blogger

Rabu, 20 Juli 2011

Dasar Penipu.......

Kalo dipikir-pikir, bener juga curahan hati tetanggaku yang diungkapkan dengan tulisan besar menyolok di dinding bengkelnya “Akeh Wong Pinter, Langka Wong Bener.”
Entah karena tetanggaku yang terlalu lugu atau orang yang menipunya yang terlalu pintar, alih-alih dia dapat keuntungan dari jualan bensin, dia malah sering memberikan bensin gratis ke pembeli bensin yang menukar bensin dengan KTP luar kota dengan alasan dia kehabisan bensin dan dompetnya tertinggal. Biasanya, pembeli melenggang dan tidak kembali lagi. Untuk menagih ke alamat si pemilik KTP, berat di ongkos. Beberapa kali lipat dari bensin yang dibon oleh si penipu.. Owalah kaaang, kang.. Malang bener nasibmu..



Terlepas dari keluguan Mr P tetanggaku itu, saat ini banyak sekali modus penipuan yang memanfaatkan berbagai kelemahan yang dimiliki si korban, misalnya: kurang pengetahuan, gaptek, tidak paham hukum, obsesi untuk kaya dengan mudah hingga memanfaatkan kepanikan korban.
Baru-baru ini di daerahku terjadi beberapa penipuan dengan modus yang sama yaitu menelepon korban dan memberitahu kalau salah satu anggota keluarganya mengalami kecelakaan dan sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Dengan memanfaatkan kondisi psikologis korban yang panik karena mengetahui sanak keluarganya ada yang mengalami kecelakaan, si penipu meminta agar korban mentransfer sejumlah uang untuk menolong menyelamatkan saudaranya yang malang tersebut.
Modus ini tergolong rapi dan tentunya dilakukan dengan persiapan yang cukup matang karena si penipu benar-benar mengetahui kondisi keluarga korban seperti anggota keluarga, nomor HP dan telepon duduk calon korban dan orang yang dikabarkan mengalami kecelakaan. Entah itu dilakukan oleh orang dekat yang sekedar menggoda ataukah oleh penipu profesional yang sudah melakukan survei dan riset mendalam.. hehehe..
Dari beberapa kasus yang terjadi, handphone orang yang dikabarkan mengalami kecelakaan, selama hari itu tidak bisa dihubungi alias terblokir, padahal saat itu handphone dan kartu chip dalam kondisi normal sehingga korban semakin yakin bahwa apa yang dikatakan oleh penipu benar adanya.
Untungnya, dari beberapa kasus yang terjadi, tidak satupun yang berhasil karena faktor ketidaksengajaan dan kemujuran si korban.
Korban pertama hampir saja tertipu mentah-mentah. Dia sudah menyiapkan sejumlah uang yang diminta dan bergegas pergi ke bank untuk melakukan transfer. Dalam perjalanan ke bank, dia bertemu dengan tetangganya. Ketika ditanya tetangganya, dia menceritakan nasib malang saudaranya. Untungnya, si tetangga langsung nyeletuk bahwa dia baru saja bertemu saudara si korban di toko. Akhirnya si korban mengurungkan niatnya untuk mentransfer uang tersebut.
Korban kedua bahkan sampai pingsan-pingsan karena mendengar kabar anaknya mengalami kecelakaan. Merekapun segera menghubungi anak-anak yang lain setelah berkali-kali gagal menghubungi handphone anaknya yang dikabarkan mengalami kecelakaan itu. Sekali lagi karena faktor keberuntungan, salah satu anaknya sebelum datang ke rumah iseng lewat depan rumah kakaknya yang dikabarkan mengalami kecelakaan dan dia melihat si kakak sedang memberi makan ayamnya. Si penipu pun gagal maning.. gagal maning.. hehehehe..
Ada ada saja ya akal orang cari uang dengan cepat.. hehehe..
So.. dalam keadaan seperti apapun, kita seharusnya harus tetep bisa berpikir rasional dan semoga saja hal itu tidak terjadi pada kita..
Warning!!
Ini sekedar peringatan untuk kita, bukan untuk dicontoh lho yaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar